Darma Singkong Singkong itu meringkuk berdzikir Tertimbun doa panjang umur Daunnya melambaikan rasa pasrah Bapak mencabutnya dengan bismilah panjang Berharap perut tak menangis sampai petang Singkong mendorong tubuhnya keluar Bagi mereka singkong adalah suar Ketika bapak pulang Anak-anak bersorak dengan alhamdulillah paling bahagia Diberikannya singkong itu pada ibu Inilah Nafkah yang Maha Sederhana Ketika bapak pulang Anak-anak bersorak dengan alhamdulillah paling bahagia Diberikannya singkong itu pada ibu Inilah Nafkah yang Maha Sederhana Bandung 2021 Menjelang Maghrib (di Ciranjang) Ketika bayangan hampir tenggelam oleh redup matahari Ada langkah yang berat untuk kembali Becak-becak yang kelelahan gerobak-gerobak lesu Saatnya melipat nafkah dan menyetorkan rindu Langit mulai membiru Angkot masih setia menunggu Kaki-kaki yang pasrah Pundak-pundak yang sadrah Gelanggang nampak lengang Lampu jalan berdiri terang Mendoakan mereka yang pulang Cahaya maghrib sepenuhnya tumpah Pak polisi menenteng sajadah Mengamankan iman taqwa Di seberang jalan Pak kiyai tersenyum arif tanpa tarif Adzan maghrib begitu lantang Klakson menyalak panjang Saat bulan merangkak nyala Beberapa orang pulang ke rumahnya Beberapa yang lain pulang ke Tuhannya Juni 2022 Nyonya Tua Rambutnya perak menyala Dengan tatapan kian senja Ia menghitung waktu Sepanjang bambu Di setiap langkah matahari Ia kehilangan ingatannya Entah jatuh di mana Tak tahu bersarang di mana Tapi kidung masih mengalir di mulutnya Semua akan baik-baik saja katanya Tentang kain kafan dan tanah merah Ia sudah pasrahkan segalanya Purwakarta 2021 Gelanggang Tari Lentera-lentera sayu berkedip Liuk api mengundang si perjaka Melompat ke gelanggang menemui penari Namun ia lupa picisan pun ia tak punya Penari itu masih sebening sungai Keringat bercucuran seperti mata air Kerlingan matanya membuat kas pak kades jebol Liuk lehernya menghabiskan modal si bandar sayur Tinggalah perjaka itu termangu di sudut lentera Dadanya meledak lalu otaknya menerbitkan sebuah cara Lompatlah ia seperti kangguru mencari betina Soal bayaran biarkan cahaya bulan menanggungnya Si perjaka menata hati-hati mendekati penari Darahnya mengalir deras lebih dari air terjun Jantungnya mengalami gempa hebat Akhirnya pandangan tajam menjaring penari Si perjaka menata hati-hati mendekati penari Darahnya mengalir deras lebih dari air terjun Jantungnya mengalami gempa hebat Akhirnya pandangan tajam menjaring penari Selendang lembut bergelayut di leher si perjaka Mereka berdua menari disirami bintang-bintang Bulir cinta menggumpal karena mereka sebaya Sayangnya malam hampir habis Penari pergi membungkus rasa penasaran Si perjaka pulang tanpa picisan kenangan Cianjur 2020 Siraman Bahagia yang menjelma air Menyusup ke lekuk tubuhmu Menjalar doa yang wangi Dalam bisikan renyah ibu Berjalanlah di atas kain songket Yang membentang sepanjang hari Bertanyalah pada dinding yang robek Tentang hakikat kesepian Di jalan sempit lumut bercanda Tentang yang tertinggal akan tumbuh dewasa Dan di langit yang luas awan menangis Yang jatuh (tak) akan kembali ke muara Memori Jam Tujuh Perasaan itu datang lagi Dibawa ombak pagi hari Setelah kutatap bingkai wajahmu Yang beku dan tak tersentuh Rinduku bocor lewat pori-pori Membuatku tenggelam di kamar sendiri Ketika kuhamburkan lagi kertas dan puisi Kau hanya mengingatku sebagai catatan kaki Debaran ini berpacu kembali Dan jari-jari yang lebih gatal lagi Untuk menyapamu Di balik bongkahan kaca yang begitu silau Cianjur 2020 Undangan Di ujung kalimat akad Kau telah menjelma menjadi melati Kebahagiaanmu harum Disingkat ucapan sah Semoga amplopku bisa membantu Melunasi hutang dan pondasi rumah tanggamu Tarian kusuguhkan di gelanggang dangdut Melepas pahit dalam hingar-bingar resepsi Semoga amplopku bisa membantu Melunasi hutang dan pondasi rumah tanggamu Tarian kusuguhkan di gelanggang dangdut Melepas pahit dalam hingar-bingar resepsi Senyumanmu mungil Entah karena tingkahku atau kesadaranmu Inilah terakhir kalinya Tarianku dan senyumanmu bertemu Cianjur 2018
Maghrib di Ciranjang: Puisi-puisi Nuryana Emsi
Darma Singkong Singkong itu meringkuk berdzikir Tertimbun doa panjang umur Daunnya melambaikan rasa pasrah Bapak mencabutnya dengan bismilah panjang Berharap perut tak menangis sampai petang...
594