SAJAK CINTA UNTUK HIDUP DAN MATI
Aku ingin selalu memupuk perasaan cinta kepada segala sesuatu yang maknawi: yang berjiwa kehidupan sebagian perjalanan dilewati dengan kesedihan sementara sebagian lagi dilewati dengan kebahagiaan: dan masa muda adalah saat di mana kita melewati hidup dengan gairah Ooh, masa muda, saat cinta memikatmu melalui keangkuhannya yang manis hangat gairah terlihat di setiap sudut, dan cinta terucap di semua mulut pikiran sering mengembara sendiri, tapi hati tidak, ia selalu menujumu, meskipun jiwa teraniaya menanggung kesunyian dan segala sepi tubuh remuk berjalan memanggul kenangan, berjalan menyeret robekan-robekan sejarah diri pada perjalanan fana ini bagaimana aku kuasa untuk menolak sentuhan rahasia sebuah penemuan, yaitu makna untuk menemukanmu! Hidup adalah situasi-situasi, peristiwa-peristiwa, keterkejutan, juga keajaiban dan ketakterdugaan yang fana namun bisakah kita merangkai perjumpaan ini menjadi takdir kecil, yang akan menjadi sebuah takdir besar dimana rahasianya terkuak, ketika langit terbaca? sebagai makna, rahasia penemuan bukanlah biografi kehilangan Bagaimana sebaiknya seorang penyair mesti melawan pikiran-pikirannya sendiri? di mana penyair seharusnya berlindung dan berteduh dari kutukan waktu dan sepi-sepi? selain berpulang kepada keluasan langit makna yang tersusun dari doa-doa serta puisi-puisinya Ya, setelah sekian lama aku kini tahu, kehidupan lebih menyakitkan daripada kematian dan cinta ternyata lebih dingin daripada kematian, sebab itulah seorang penyair menulis: “Cinta adalah anak yang dilahirkan tanpa ibu dan ia mati tanpa harus dikuburkan." Kepada apa dan siapa cinta seorang penyair dipersembahkan untuk kemudian dipertaruhkan? selain akhirnya takluk pada kecupan ciuman sang maut yang begitu molek? “Seorang penyair terus mabuk bukan karena cinta, tapi maut”* Sementara kenangan masa mudaku berbaris rapi dalam catatan-catatan penuh kesangsian hidup tertuliskan dengan huruf-huruf penuh api, abjad-abjad penuh api seperti puisi untukmu ini, --untuk mengekalkan cinta, hidup dan mati kita, kini atau nanti Dan aku tidak bisa mengubah takdir apa pun : Kecuali bahwa aku adalah seorang penyair! 2023 *baris dari sajak Faisal Kamandobat berjudul “Kidung Bumi”.
SEBUAH SAJAK CINTA YANG SENGIT
"tak seorang pun dapat menyakiti hatiku kecuali orang-orang yang kucintai" -----------Jorge Luis Borges Aku menulis puisi ini tengah malam, kubayangkan kau belum tidur, dan tak akan pernah bisa tidur terjaga sendiri dalam kesunyian, kau tergoda memikirkan dirimu sendiri: riwayatmu, impianmu, kegagalanmu, harapanmu Mungkin kau juga membayangkan sebuah cinta di sana, meski kau tak akan pernah menemukan bentuk nyatanya keadaan seperti itu bukan siksaan yang menggodamu untuk mencari jalan penyelamatan ; tapi sebaliknya, sebuah siksaan yang menggodamu untuk tenggelam dalam kenikmatan ratapan Tapi aku lebih suka jika kau membayangkan dirimu dalam peran yang mewah, di mana kau menatap cermin untuk menjumpai duplikatmu, menatap sosok ilusifmu cermin selalu mengajarkan suatu muslihat dalam penuh kejujuran: sebuah kepalsuan yang mirip tanpa cela Melalui itu kau tersenyum bahagia, menyaksikan rambut gelapmu yang misterius, matamu yang digenangi begitu banyak isyarat, dan senyummu yang sama tajamnya dengan kata hati diam-diam kau terhibur dengan narsisme, dengan memberikan kekaguman untuk mengakui keanggunanmu, dan aku setuju! Atau ingin kau habiskan malam-malammu dengan membaca buku? Sebuah buku filsafat akan membuatmu tak berarti, karena filsafat memiliki watak menghancurkan segala sesuatu yang dianggap berarti Membaca novel? Itu memang menghibur dan dapat membantumu menyeberangi malam yang pedih, tapi bukan tanpa masalah: novel memiliki watak meringkus riwayatmu yang nyata ke dalam riwayatnya yang dusta, hingga kau musnah bersamanya Membaca puisi lebih mengerikan lagi: ia akan mengirimkanmu ke dalam ketidakpastian; dan meski pun itulah yang kau inginkan, kau tak memiliki banyak kemungkinan untuk mengalaminya dengan penuh ketulusan Seandainya dunia ini panggung dan hidup ini sandiwara, maka segala sesuatu yang kau perankan adalah tontonan bagi kematian: kau memerankan begitu banyak kerinduan, tapi kau sengaja menggagalkan adegan demi adegan sebelum pentas benar-benar berakhir Mungkin sempat kau bertanya kepada diri sendiri, atau sengaja tidak bertanya; kenapa aku terobsesi dengan kegagalan? dengan tabah kau boleh menjawab; karena kegagalan adalah salah satu dari sekian keberhasilan yang dilupakan tapi kau menipu diri, karena apa yang sesungguhnya kau inginkan adalah usaha mengingkari apa yang secara ambisius kau perankan dan perjuangkan sebuah gaya hidup yang sulit dipahami, sama sulitnya dengan memahami kematian. Cobalah kau tutup sepasang matamu sebentar saja, lalu bukalah kembali seperti semula mungkin tak ada yang berubah dari apa yang kau saksikan dan mengerti, tapi itulah metode paling sederhana untuk melupakan segalanya, yang pahit dan yang manis, yang pedih dan yang mendebarkan Atau ingin kau bayangkan kau tidur di angkasa, telanjang, menyerahkan diri pada angin, hujan dan bintang gemintang? jika hal itu sungguh kau pikirkan, aku memiliki sepasang tangan yang dapat kau jadikan sayap untuk membantumu terbang Tapi aku tak akan meminjamkan tanganku padamu, karena siapa pun tahu masih begitu banyak kepedihan indah yang harus kau perankan di bumi ; rindu, cinta, dendam, serta segala sesuatu yang membuatmu runtuh di dalamnya! 2023
KEGILAAN YANG MANIS
Tuhan telah mengirimkanmu kepadaku turun dari langit menaiki bintang jatuh, serupa meteor, hadir untuk menyalakan dan mengacaukan senyap pikiranku sementara langit pikiran begitu sunyi Kesedihan adalah malam yang tak pernah bisa aku taklukkan, kulayari sendirian, langit pikiran begitu sunyi Engkau, seorang perempuan pemilik definisinya sendiri kidung-kidung yang kau nyanyikan, laksana sebuah puisi yang bisa dibaca oleh setiap manusia dari arah mana saja akan terbaca oleh semua mata melalui cara yang berbeda sementara matamu sendiri adalah sebuah perpustakaan yang menyimpan labirin makna agung buku-buku antologi puisi para penyair dari seluruh penjuru benua Kalau aku bertanya kepadamu tentang cinta, dengan mata berbinar kau akan menceritakan kembali soneta-soneta indah yang telah khatam kau baca, namun, kau tak akan pernah mengerti; bagaimana kegilaan telah menemaniku sekaligus memfitnahku sepanjang hidup dengan caranya yang paling manis dan kejam Sementara kegilaanku, sebenarnya hanyalah murni ketidakmampuanku untuk menjangkau kedalaman magis pikiran-pikiranmu Perasaanku tak pernah sekuat ini, jarak antara dada dan hati begitu dekat, ambang maya letak antara mata dan bibir begitu dekat, ambang nyata namun, aku tetap senantiasa merasa sendirian, selalu dilahirkan untuk selamanya sendirian Selalu tetap hanyalah seorang petualang di garis batas ambang maya dan nyata penjaga palang tapal batas waras dan gila Sejauh yang kuingat, perasaanku tak pernah sekuat ketika aku menuliskan untukmu puisi kesaksian ini Engkau, perempuan merdeka dalam definisinya sendiri ; pahat dan tulislah kecantikanmu sendiri, dan buatlah menjadi abadi! 2022
Ilustrasi by Joey yu